TEMPO.CO, Jakarta – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) klaster pangan memastikan ketersediaan stok bahan pokok selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat tercukupi. Perseroan yang tergabung dalam klaster tersebut mendistribusikan pangan melalui official marketplace PT Rajawali Nusantara Inodnesia (RNI) Group.
Berikut ini daftar ketersediaan bahan baku di klaster pangan selama PPKM Darurat berlangsung 3-20 Juli 2021.
- Benih padi dan beras
Stok benih di PT Sang Hyang Seri per 5 Juli 2021 berkisar 1.628.659 kilogram dan beras 18.168 kilogram secara nasional.
Sedangkan PT Pertani (Persero) hingga 5 Juli 2021 masih memiliki stok benih padi 5.116,7 ton; benih jagung 314,1 ton; dan beras 2.936,6 ton. Hingga 30 Juni, Pertani juga telah memasok benih padi untuk 780 ribu hektare atau setara 4,3 juta ton gabah dan 2,2 juta ton beras. Pertani memproyeksikan ketersediaan benih padi sampai akhir tahun mencapai 30 ribu ton, benih jagung 1.500 ton , dan beras 60 ribu ton.
- Garam
PT Garam (Persero) menambah kapasitas produksi bahan baku garam di Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Gresik Manyar. Potensi hasil pegaraman di Madura sampai akhir Juli diperkirakan sebesar 2.100 ton.
Adapun persediaan Garam lokal yang ada diklaim cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama PPKM Darurat. Per 5 Juli 2021, PT Garam memiliki jumlah stok garam 333.283 ton dengan rincian garam bahan baku sebanyak 196.183 ton, garam olahan 7.220 ton, dan garam rakyat 129.880 ton.